Mengapa India Melancarkan Operasi Sindoor Ke Pakistan
Mengapa India Melancarkan Operasi Sindoor Ke Pakistan

Mengapa India Melancarkan Operasi Sindoor Ke Pakistan

Mengapa India Melancarkan Operasi Sindoor Ke Pakistan

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Mengapa India Melancarkan Operasi Sindoor Ke Pakistan
Mengapa India Melancarkan Operasi Sindoor Ke Pakistan

Mengapa India Melancarkan Operasi Sindoor Ke Pakistan Merupakan Salah Satu Risiko Terbesar Yang Mengancam Stabilitas Kawasan Asia Selatan. Kedua negara ini sama-sama memiliki senjata nuklir aktif dengan jumlah yang hampir seimbang. Yaitu sekitar 164 hulu ledak nuklir milik India dan sekitar 170 milik Pakistan. Menurut laporan Arms Control Center tahun 2025. Mengapa India memiliki kebijakan “No First Use” yang menyatakan tidak akan menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu. Meskipun pada 2019 sempat mempertimbangkan revisi kebijakan ini.

Kedua negara juga telah mengembangkan sistem peluncuran hulu ledak nuklir yang beragam. Termasuk berbasis darat, laut, dan udara. India memiliki keunggulan dalam jangkauan rudal. Dengan rudal Agni yang dapat menjangkau hingga 5.000 hingga 8.000 km. Sementara Pakistan mengembangkan rudal Shaheen 3 dengan jangkauan sekitar 2.750 km. Ketegangan yang terus meningkat, terutama di wilayah Kashmir, memicu kekhawatiran akan kemungkinan eskalasi konflik menjadi perang nuklir. Peneliti bahkan meramalkan potensi perang nuklir antara pada tahun 2025. Yang dapat menewaskan puluhan juta orang dan menimbulkan dampak global yang luas.

Ancaman nuklir ini memperburuk stabilitas kawasan Asia Selatan karena konflik antara kedua negara tidak hanya bersifat bilateral. Tetapi juga dapat memicu krisis kemanusiaan dan geopolitik yang lebih luas. Ketegangan militer yang tinggi dan perlombaan senjata nuklir menciptakan situasi yang sangat rapuh. Di mana kesalahan perhitungan atau insiden kecil dapat dengan cepat berkembang menjadi konflik besar. Selain itu, fokus militer India yang besar dan Pakistan yang terus meningkatkan persenjataannya menambah dinamika ketidakpastian di kawasan ini.

Secara keseluruhan, keberadaan senjata nuklir di kedua negara menimbulkan risiko besar bagi perdamaian dan keamanan regional. Sehingga memerlukan upaya diplomasi dan pengendalian senjata yang serius untuk mencegah eskalasi konflik menjadi bencana nuklir.

Mengapa India Melancarkan Operasi Sindoor

Mengapa India Melancarkan Operasi Sindoor pada 6 Mei 2025 sebagai respons langsung terhadap serangan teroris di Lembah Baisaran. Pahalgam, Kashmir yang di kelola India pada 22 April 2025, di mana 26 orang. Sebagian besar wisatawan Hindu, tewas dalam aksi kekerasan yang di pisahkan antara pria dan wanita sehingga banyak wanita menjadi janda. India menuduh kelompok militan yang berbasis di Pakistan, seperti Resistance Front yang terkait dengan Lashkar-e-Taiba. Sebagai dalang serangan tersebut. Sementara Pakistan membantah keterlibatan ini.

Operasi Sindoor merupakan serangan militer besar-besaran yang menargetkan sembilan lokasi infrastruktur teroris di wilayah Pakistan dan Kashmir yang di kuasai Pakistan. Dalam operasi yang berlangsung sekitar 25 menit ini, India meluncurkan 24 rudal dan mengerahkan ketiga angkatan bersenjatanya-daratan, laut, dan udara-untuk menyerang kamp-kamp pelatihan dan markas kelompok teroris yang di anggap sebagai pusat perencanaan serangan terhadap India. India menegaskan bahwa serangan ini bersifat presisi dan terukur, dengan sengaja menghindari fasilitas militer Pakistan agar tidak meningkatkan eskalasi konflik.

Nama “Sindoor” di ambil dari bubuk vermilion merah yang biasa di pakai oleh perempuan Hindu yang sudah menikah sebagai simbol status pernikahan. Nama ini di pilih secara simbolis untuk mengenang para wanita yang menjadi janda akibat serangan teroris di Pahalgam. Sebagai pesan emosional dan politik dari India terhadap Pakistan. Operasi ini juga menunjukkan keseriusan India dalam menanggapi ancaman terorisme yang di anggap berasal dari wilayah Pakistan. Sekaligus menjadi sinyal kuat bahwa Negara ini siap menggunakan kekuatan militer untuk melindungi warganya dan menindak pelaku teror.

Namun, serangan ini memicu respons keras dari Pakistan yang menyebutnya sebagai “tindakan perang terang-terangan” dan meningkatkan ketegangan antara kedua negara yang sama-sama bersenjata nuklir. Sehingga risiko eskalasi konflik menjadi sangat tinggi. Dari operasi Sindoor menandai salah satu eskalasi militer terbesar antara India dan Pakistan dalam beberapa dekade terakhir.

Operasi Rahasia Dengan Tujuan Jelas

Operasi Rahasia Dengan Tujuan Jelas Operasi Sindoor adalah operasi militer rahasia yang di luncurkan India pada 7 Mei 2025 sebagai respons tegas terhadap serangan teroris brutal di Pahalgam. Jammu & Kashmir, yang menewaskan 26 orang, sebagian besar wisatawan Hindu. Tujuan operasi ini bertujuan menghancurkan infrastruktur teroris dan mencegah serangan lintas batas lebih lanjut dari wilayah Pakistan. India menuduh kelompok militan Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan sebagai pelaku serangan. Yang di anggap sebagai insiden teroris paling mematikan sejak tragedi Mumbai 2008.

Operasi Sindoor berlangsung singkat, sekitar 25 menit. Dengan serangan presisi yang menargetkan sembilan kamp pelatihan dan markas kelompok teroris di Pakistan dan Kashmir yang di kuasai Pakistan. India menggunakan 24 rudal dan melibatkan ketiga angkatan bersenjata-darat, laut, dan udara-dengan tujuan menghancurkan fasilitas teroris tanpa menyerang instalasi militer Pakistan agar tidak memicu eskalasi besar. Nama “Sindoor” di ambil dari bubuk merah yang di pakai oleh wanita Hindu yang sudah menikah. sebagai simbol penghormatan bagi para wanita yang menjadi janda akibat serangan teroris tersebut.

Operasi ini juga merupakan pernyataan strategis bahwa India tidak akan mentolerir terorisme lintas batas dan siap menggunakan kekuatan militer untuk melindungi warganya. Pemilihan dua perwira wanita, Komandan Wing Vyomika Singh dan Kolonel Sofiya Qureshi, untuk memimpin briefing operasi menambah makna simbolis dan menunjukkan profesionalisme militer India. Pemerintah India menegaskan bahwa operasi ini bersifat terukur, proporsional, dan bertanggung jawab, sekaligus menuntut komunitas internasional untuk tidak bersikap netral terhadap negara yang menjadi pelindung terorisme.

Meski operasi ini berhasil menghancurkan target teroris, respons keras dari Pakistan berupa penembakan artileri di sepanjang Garis Kontrol menewaskan warga sipil dan memicu ketegangan militer yang meningkat antara kedua negara yang sama-sama memiliki senjata nuklir. Operasi Sindoor menandai eskalasi militer terbesar India terhadap Pakistan dalam beberapa tahun terakhir dan berdampak luas.

Pandangan Internasional Terhadap Operasi India

Pandangan Internasional Terhadap Operasi India Sindoor yang di lancarkan India pada 6 Mei 2025 sangat beragam dan penuh kekhawatiran. China, sebagai sekutu kuat Pakistan, menyatakan operasi militer India tersebut “sangat di sesalkan” dan menyerukan kedua negara untuk menahan diri demi menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan Asia Selatan. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China menegaskan bahwa Beijing menentang segala bentuk terorisme, tetapi juga mengimbau agar India dan Pakistan tidak mengambil tindakan yang dapat memperburuk situasi.

Amerika Serikat, melalui Presiden Donald Trump, menyatakan keprihatinan atas eskalasi konflik dan berharap ketegangan segera berakhir. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga mengeluarkan pernyataan yang menyoroti keprihatinan serius terkait operasi militer India dan mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dan menggunakan jalur di plomasi dalam menyelesaikan konflik. Guterres mengingatkan bahwa dunia tidak mampu menanggung konfrontasi militer antara dua negara bersenjata nuklir tersebut.

Beberapa negara Eropa, seperti Slovenia, mengutuk keras serangan teroris yang memicu operasi militer ini, namun juga mengimbau agar India dan Pakistan menghormati hukum internasional, terutama hukum humaniter internasional, serta menghindari eskalasi lebih lanjut yang dapat membahayakan warga sipil. Mereka menyerukan perlindungan terhadap warga sipil dan penyelesaian konflik melalui dialog dan diplomasi.

Pakistan mengecam keras operasi tersebut, menyebutnya sebagai agresi terang-terangan dan pelanggaran kedaulatan yang dapat memperburuk stabilitas regional. Islamabad membantah tuduhan India terkait keterlibatan dalam serangan teroris dan menuntut penyelidikan internasional yang netral. Pakistan juga melakukan balasan militer dengan menembak jatuh beberapa jet tempur India dan meningkatkan kesiapan militernya di sepanjang Garis Kontrol.

Secara keseluruhan, komunitas internasional mengkhawatirkan potensi eskalasi militer yang dapat berujung pada konflik besar di kawasan yang sudah rentan, mengingat kedua negara sama-sama memiliki senjata nuklir. Oleh karena itu, tekanan internasional di fokuskan pada pengekangan militer dan pencarian solusi damai melalui diplomasi. Inilah beberapa penjelasan yang bisa kamu ketahui mengenai Mengapa India.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait