
Sanksi Yang Di Berikan Pada PSSI Karena Melanggar Aturan Akibat Uji Coba Berupa Denda Sebesar 1.250 USD Atau Sekitar Rp20 Juta. Sanksi ini merupakan buntut dari pelanggaran yang terjadi dalam penyelenggaraan laga uji coba internasional antara Persiraja Banda Aceh melawan klub Malaysia, Penang FC. Yang berlangsung pada 6 November 2024 di Stadion H. Dramtula, Banda Aceh.
Menurut AFC, pertandingan tersebut melanggar Pasal 11 regulasi AFC terkait laga internasional. PSSI di anggap lalai karena baru mengajukan permohonan otorisasi pertandingan internasional kepada AFC pada tanggal 26 dan 29 Oktober 2024. Padahal, sesuai dengan Pasal 11 Ayat 10 regulasi AFC. Setiap tim di wajibkan mengajukan permohonan izin kepada asosiasi anggota AFC sebelum menggelar pertandingan internasional.
Setelah mendapat izin, tim peserta atau asosiasi terkait harus menyerahkan dokumen tersebut kepada federasi sepak bola negara tuan rumah. Sebagai tuan rumah. Federasi negara penyelenggara kemudian harus mengajukan permohonan izin akhir kepada AFC. Yang mencakup seluruh persetujuan dari pihak-pihak terlibat. Proses ini harus di selesaikan paling lambat 14 hari sebelum jadwal pertandingan. Dalam kasus ini. PSSI baru mengajukan permohonan izin 12 hari sebelum laga di gelar. Sehingga di anggap melanggar aturan.
Sanksi AFC memberikan waktu 30 hari kepada PSSI sejak tanggal keputusan pelanggaran di komunikasikan untuk membayar denda tersebut. Sesuai dengan Pasal 11 Ayat 3 Kode Disiplin dan Etik AFC.
Sanksi Akibat Telat Urus Izin
Sanksi Akibat Telat Urus Izin, PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) di kenakan sanksi oleh AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia) berupa denda sebesar 1.250 USD atau setara dengan Rp20 juta. Sebagai akibat dari keterlambatan pengurusan izin untuk laga uji coba internasional antara Persiraja Banda Aceh dan Penang FC. Pertandingan yang berlangsung pada 6 November 2024 di Stadion H. Dramtula, Banda Aceh, melanggar Pasal 11 regulasi AFC terkait laga internasional.
AFC menyatakan bahwa PSSI baru mengajukan permohonan otorisasi pertandingan internasional pada 26 dan 29 Oktober 2024. Berdasarkan Pasal 11 Ayat 10 regulasi AFC, setiap tim di wajibkan mengajukan permohonan izin kepada asosiasi anggota AFC sebelum menggelar pertandingan internasional. Setelah mendapat izin, tim peserta atau asosiasi terkait harus menyerahkan dokumen tersebut kepada federasi sepak bola negara tuan rumah. Sebagai tuan rumah, federasi negara penyelenggara kemudian harus mengajukan permohonan izin akhir kepada AFC. Yang mencakup seluruh persetujuan dari pihak-pihak terlibat. Proses ini harus di selesaikan paling lambat 14 hari sebelum jadwal pertandingan.
Dalam kasus ini, PSSI baru mengajukan permohonan izin 12 hari sebelum laga di gelar. Sehingga di anggap melanggar aturan. Atas pelanggaran ini, AFC mendenda PSSI. Denda ini wajib di bayarkan dalam waktu 30 hari sejak keputusan sanksi di umumkan. Sesuai dengan Pasal 11 Ayat 3 Kode Disiplin dan Etik AFC. Sanksi ini menjadi pengingat bagi PSSI untuk lebih memperhatikan dan mematuhi regulasi AFC dalam menyelenggarakan pertandingan internasional di masa mendatang.
Langgar Prosedur Laga Internasional
Langgar Prosedur Laga Internasional, PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) di jatuhi sanksi oleh AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia) karena melanggar prosedur dalam penyelenggaraan laga internasional. Yaitu uji coba antara Persiraja Banda Aceh melawan klub Malaysia, Penang FC. Pertandingan yang berlangsung pada 6 November 2024 di Stadion H. Dramtula, Banda Aceh, di anggap tidak sesuai dengan regulasi yang di tetapkan AFC terkait izin pertandingan internasional.
Menurut Pasal 11 regulasi AFC, setiap pertandingan internasional wajib mendapatkan izin resmi dari asosiasi anggota AFC. PSSI baru mengajukan permohonan otorisasi kepada AFC pada tanggal 26 dan 29 Oktober 2024. Padahal, AFC mengharuskan permohonan izin di ajukan selambat-lambatnya 14 hari sebelum tanggal pertandingan. Dalam kasus ini, PSSI mengajukan izin hanya 12 hari sebelum laga di gelar.
AFC menilai PSSI telah melanggar prosedur yang di atur dalam Pasal 11 ayat 10 regulasi AFC, di mana setiap tim wajib meminta izin kepada asosiasi anggota AFC saat akan menggelar pertandingan internasional. Setelah izin di dapatkan, tim atau asosiasi anggota AFC wajib untuk menyerahkan surat izin tersebut kepada asosiasi yang menjadi tuan rumah pertandingan. Asosiasi yang menjadi tuan rumah kemudian harus menyerahkan permintaan izin akhir dari semua pihak kepada AFC selambatnya 14 hari dari tanggal pertandingan yang di usulkan.
Sebagai konsekuensi dari pelanggaran ini, AFC menjatuhkan denda sebesar 1.250 USD atau sekitar Rp20 juta kepada PSSI. Denda tersebut harus di bayarkan dalam waktu 30 hari sejak keputusan di jatuhkan. Sesuai dengan pasal 11 ayat 3 kode etik dan disiplin AFC. Sanksi ini menjadi peringatan bagi PSSI untuk lebih memperhatikan prosedur dan regulasi yang berlaku dalam penyelenggaraan pertandingan internasional.
Uji Coba Persiraja vs Penang FC Jadi Sorotan
Uji Coba Persiraja Vs Penang FC Menjadi Sorotan setelah PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) di hukum oleh AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia) dengan denda sebesar Rp20 juta. Pertandingan yang berlangsung pada 6 November 2024 di Stadion H. Di murthala Lampineung, Banda Aceh, berakhir imbang 1-1. Namun, bukan hasil pertandingan yang menjadi perhatian, melainkan pelanggaran terhadap regulasi AFC terkait izin pertandingan internasional.
Sesuai dengan Pasal 11 regulasi AFC, PSSI dianggap terlambat mendaftarkan laga uji coba tersebut. PSSI baru mendaftarkan pertandingan tersebut pada 26 dan 29 Oktober 2024, kurang dari 14 hari sebelum pertandingan berlangsung. AFC menyatakan bahwa PSSI baru mengajukan permohonan otorisasi pertandingan internasional pada tanggal tersebut.
Padahal, Pasal 11 Ayat 10 regulasi AFC menyatakan bahwa setiap tim wajib mengajukan permohonan izin kepada asosiasi anggota AFC sebelum menggelar pertandingan internasional. Setelah mendapat izin, tim atau asosiasi terkait harus menyerahkan dokumen tersebut kepada federasi sepak bola negara tuan rumah. Kemudian, federasi negara penyelenggara harus mengajukan permohonan izin akhir kepada AFC, yang mencakup seluruh persetujuan dari pihak-pihak terlibat. Proses ini harus di selesaikan paling lambat 14 hari sebelum jadwal pertandingan.
Karena pelanggaran ini, AFC menjatuhkan denda sebesar 1.250 dolar AS atau sekitar Rp20,4 juta kepada PSSI. Pembayaran denda tersebut harus di lakukan dalam jangka waktu maksimal 30 hari. AFC juga memberikan peringatan bahwa pelanggaran berulang akan mendapatkan sanksi yang lebih berat. Komite Disiplin dan Etik AFC menyebutkan bahwa ini merupakan pelanggaran kedua oleh PSSI dalam periode pengawasan. Kasus ini menjadi sorotan dan pelajaran bagi PSSI untuk lebih memperhatikan aturan dan regulasi yang di tetapkan oleh AFC.
Buntut Uji Coba Persiraja Vs Penang FC
Buntut Uji Coba Persiraja Vs Penang FC, Sebagai buntut dari penyelenggaraan laga uji coba internasional antara Persiraja Banda Aceh melawan Penang FC, PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) di jatuhi sanksi oleh AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia). Pertandingan yang berlangsung pada 6 November 2024 di Stadion H. Dramtula, Banda Aceh, di anggap melanggar Pasal 11 regulasi AFC terkait laga internasional.
Pelanggaran tersebut terkait dengan keterlambatan PSSI dalam mengajukan permohonan otorisasi pertandingan kepada AFC. AFC mencatat bahwa PSSI baru mengajukan permohonan pada 26 dan 29 Oktober 2024. Padahal, sesuai dengan Pasal 11 Ayat 10 regulasi AFC, permohonan izin harus diajukan selambat-lambatnya 14 hari sebelum jadwal pertandingan. Karena PSSI mengajukan permohonan hanya 12 hari sebelum laga, AFC menilai telah terjadi pelanggaran prosedur.
Sanksi yang di jatuhkan AFC kepada PSSI berupa denda sebesar 1.250 USD atau sekitar Rp20 juta. PSSI di wajibkan membayar denda tersebut dalam waktu 30 hari sejak keputusan sanksi di umumkan, sebagaimana di atur dalam Pasal 11 Ayat 3 Kode Disiplin dan Etik AFC.
Kasus ini menjadi sorotan karena menunjukkan pentingnya kepatuhan terhadap regulasi yang di tetapkan oleh AFC dalam penyelenggaraan pertandingan internasional. PSSI di harapkan dapat mengambil pelajaran dari kejadian ini dan lebih teliti dalam mengurus perizinan pertandingan di masa mendatang. AFC juga memberikan peringatan bahwa pelanggaran berulang dapat mengakibatkan sanksi yang lebih berat. Inilah beberapa penjelasan tentang Sanksi.